Dongeng Asal Usul Danau Toba

Dongeng Asal Usul Danau Toba - Assalamu'alaikum semuanya , Pada info kali ini yang diberi judul Dongeng Asal Usul Danau Toba,telah dibagikan di blog ini dengan lengkap dari awal lagi sampai akhir. mudah-mudahan info ini dapat anda pahami dan bermanfaat bagi anda semuanya.

Judul : Dongeng Asal Usul Danau Toba
Label : Dongeng Asal Usul Danau Toba

Download Dongeng Asal Usul Danau Toba

Dongeng Asal Usul Danau Toba Di sebuah desa di wilayah Sumatera, hidup seorang petani. Ia seorang petani yang rajin bekerja walaupun lahan pertaniannya tidak luas. Ia bisa mencukupi kebutuhannya dari hasil kerjanya yang tidak kenal lelah. Sebenarnya usianya sudah cukup untuk menikah, tetapi tetap memilih untuk hidup sendiri. Di suatu pagi hari yang cerah, petani itu memancing ikan di sungai. “mudah-mudahan hari ini aku mendapat ikan yang besar,” gumam petani tersebut dalam hati. Beberpa kali petani itu melemparkan dan menggoyang-goyangkan kailnya. Tiba – tiba kailnya bergoyang, ia segera menarik kailnya itu. Petani itu bersorak kegirangan setelah mendapat seekor ikan cukup besar. 

Dongeng Asal Usul Danau Toba
Dongeng Asal Usul Danau Toba
Ia takjub melihat warna sisiki ikan yang indah. Sisik ikan itu berwarna kuning emas kemerah- merahan. Kedua matanya bulat dan menonjol memancarkan kilatan yang menakjubkan. “Tunggu, aku jangan dimakan! Aku akan mau menemanimu apabila kau tidak jadi memakanku.” Pak Petani itu terkejut mendengar suara dari ikan itu, karena keterkejutannya ikan yang di tangkapnya jatuh ke tanah. Kemudian tidak berapa lama, ikan itu berubah wujud menjadi seorang gadis yang cantik jelita. “Bermimpikah aku?” gumam petani itu. “Jangan takut Pak! Aku juga manusia seperti engkau. Aku sangat berhutang budi padamu karena telah menyelamatkanku dari kutukan Dewata” kata gadis itu. “Namaku Puteri, aku tidak akan keberatan untuk menjadi istrimu” kata gadis itu. Pak Petani itupun mengangguk. maka jadilah mereka sebagai sepasang suami istri. Namun, ada satu janji yang telah di sepakati, yaitu mereka tidak boleh menceritakan bahwa asal-usul Puteri dari seekor ikan. Jika janji itu dilanggar maka akan terjadi petaka dahsyat.

Setelah sampai di desanya, gemparlah penduduk desa melihat gadis cantik jelita bersama petani tersebut. “Dia mungkin bidadari yang turun dari langit” gumam mereka. Pak Petani merasa sangat bahagia dan tentram. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja untuk mencari nafkah dengan mengolah sawah dan ladangnya dengan tekun dan ulet, karena ketekunan dan keuletannya petani itu hidup tanpa kekurangan di dalam hidupnya. Banyak orang iri dan mereka menyebarkan sangkaan buruk yang dapat menjatuhkan keberhasilan usaha petani. “Aku tahu Petani itu pasti memelihara makhlus halus!” kata seseorang kepada temannya. Hal itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun, mereka tidak merasa tersinggung dengan perkataan tersebut, bahkan mereka semakin rajin bekerja.

Setahun kemudian, kebahagiaan Petana dan Puteri bertambah. Puteri melahirkan seorang bayi laki-laki. Ia diberi nama Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri untuk bekerja makin rajin.

Putera tumbuh menjadi seorang anak yang sehat dan kuat. Ia menjadi anak manis tetapi agak nakal. Ia mempunyai satu kebiasaan yang membuat heran kedua orangtuanya, yaitu selalu merasa lapar. makanan yang seharusnya dimakan bertiga dapat dimakannya sendiri.Lama kelamaan Putera selalu membuat jengkel ayahnya. Jika disuruh membantu pekerjaan orangtuanya, ia selalu menolak. Istri Petani selalu mengingatkan suaminya agar bersabar atas ulah anaknya itu. “Ya, aku akan bersabar, walau bagaimanapun dia itu anak kita!” kata Petani kepada istrinya. “Syukurlah kanda berpikiran seperti itu. Kanda memang seorang suami dan ayah yang baik” puji istri pada suaminya.
memang kata orang, kesabaran itu ada batasnya. Hal ini di alami oleh petani itu. Pada suatu hari, Putera mendapat tugas mengantarkan makanan dan minuman ke sawah dimana ayahnya sedang bekerja. Tetapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu kedatangan anaknya, sambil menahan haus dan lapar. Ia langsung pulang ke rumah. Di lihatnya Putera sedang bermain bola. Petani menjadi marah sambil menjewer kuping anaknya. “Anak tidak tahu diuntung! Tak tahu diri! Dasar anak ikan!” umpat si Petani tanpa sadar telah mengucapkan kata pantangannya itu. Setelah petani mengucapkan kata-katanya itu, seketika itu juga anak dan istrinya hilang lenyap tanpa bekas dan jejak. Dari bekas injakan kakinya, tiba – tiba menyemburlah air yang sangat deras dan semakin deras. Desa petani dan desa sekitarnya pun terendam air semua. Air meluap sangat tinggi dan luas, sehingga membentuk sebuah telaga. Dan akhirnya membentuk sebuah danau. Danau itu akhirnya di kenal dengan nama Danau Toba. Sedangakn pulau kecil di tengahnya dikenal dengan nama Pulau Samosir.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dongeng Asal Usul Danau Toba"

Posting Komentar